pengertian Virus, malware, worm dan semacamnya

Posted: Maret 11, 2011 in Hi - tech

Pertama kali istilah virus digunakan oleh fred Cohen pada tahun 1984 di Amerika Serikat karena adanya persamaan dasar dengan virus yang ada pada dunia kedokteran.

Seperti yang sudah-sudah sebelumnya.. sempat bertanya-tanya dalam hati.. apa c virus, malware dsb??? sampai-sampai gak bisa tidur mkirinya..

well.. Virus@ adalah suatu program manual yang di buat sekelompok orang-orang iseng dengan tujuan merusak dunia IT… sistem kerjanya simple masuk melalui manual, kamsudnya gag bakalan run jika tidak di lepas/atau insatall.. karena kemasan menarik, membuat kesan gemas para user yang lugu segera cepat ngeklik 2x.. klik..klik.. berjalan sudah virus barumu. jng khawatir virusmu gak banyak makan koq.. cuma diem di OS mu.. tapi bakalan hancur tu OS jika tidak segera di usir.. biasanya virus ini di kemas dalam bentuk, .exe, .Vbs, VB. perlu tempat bersarang keseringan c.. software-software yang terinstall di PC mu.

hmmm…. Worm (Cacing) ngeri bgt cacing masuk PC kita !!! namun ini bukan cacing biasa, cacing ini adalah suatu program yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan sarang layaknya virus untuk menyebarkan diri. Hebatnya lagi, cacing bisa saja tidak memerlukan bantuan orang untuk penyebarannya. Melalui jaringan, cacing bisa “bertelur” di computer-komputer yang terhubung dalam suatu kerapuhan (vulnerability) dari suatu system,,

Tojan !!! Troya (Trojan) adalah malware yang seolah-olah merupakan program yang berguna, yang menghibur, yang menyelamatkan, padahal di balik itu, ia merusak, bisa di bilang pagar makan tanaman… Tip ini bisa ditunggangi oleh malware lain seperti seperti virus, worm, spyware. Troya dapat digunakan untuk menyebarkan atau mengaktifkan mereka.

Wabbit, hampir sama seperti worm, adalah sebuah program yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan sarang untuk menyebarkan diri. Berbeda dengan worm yang membutuhkan perantara program atau dokumen, wabbit juga tidak membutuhkan suatu program dan dokumen untuk bersarang. Selain itu, wabbit menggandakan diri secara terus-menerus di dalam sebuah komputer lokal dan hasil penggandaan itu akan menggerogoti sistem yang terinfeksi, perlu penanganan khusus untuk yang satu ini.. bisa-bisa recovery system gag berfungsi.

Kinerja komputer akan melambat karena wabbit memakan sumber data yang lumayan banyak. Selain memperlambat kinerja komputer karena penggunaan sumber daya itu, wabbit bisa diprogram untuk memiliki efek samping yang efeknya mirip dengan malware lain. Kombinasi-kombinasi malware seperti inilah yang bisa sangat berbahaya.

Backdoor atau “pintu belakang“, dalam keamanan sistem komputer, merujuk kepada mekanisme yang dapat digunakan untuk mengakses sistem, aplikasi, atau jaringan, selain dari mekanisme yang umum digunakan (melalui proses logon atau proses autentikasi lainnya). Disebut juga sebagai back door.

Backdoor pada awalnya dibuat oleh para programer komputer sebagai mekanisme yang mengizinkan mereka untuk memperoleh akses khusus ke dalam program mereka, seringnya digunakan untuk membenarkan dan memperbaiki kode di dalam program yang mereka buat ketika sebuah crash akibat bug terjadi. Salah satu contoh dari pernyataan ini adalah ketika Kenneth Thompson (salah seorang pemrogram sistem operasi UNIX membuat sebuah program proses login pada tahun 1983 ketika memperoleh Turing Award), selain program login umum digunakan dalam sistem operasi UNIX dengan menggunakan bahasa pemrograman C, sehingga ia dapat mengakses sistem UNIX yang berjalan di dalam jaringan internal Bell Labs. Backdoor yang ia ciptakan itu melindungi dirinya dari pendeteksian dan pembuangan dari sistem, meskipun pengguna berhasil menemukannya, karena memang backdoor ini membuat dirinya sendiri kembali (melakukan rekompilasi sendiri).

Beberapa pengembang perangkat lunak menambahkan backdoor ke dalam program buatannya untuk tujuan merusak (atau tujuan yang mencurigakan). Sebagai contoh, sebuah backdoor dapat dimasukkan ke dalam kode di dalam sebuah situs belanja online (e-commerce) untuk mengizinkan pengembang tersebut memperoleh informasi mengenai transaksi yang terjadi antara pembeli dan penjual, termasuk di antaranya adalah kartu kredit.

Istilah backdoor sekarang digunakan oleh hacker-hacker untuk merujuk kepada mekanisme yang mengizinkan seorang peretas sistem dapat mengakses kembali sebuah sistem yang telah diserang sebelumnya tanpa harus mengulangi proses eksploitasi terhadap sistem atau jaringan tersebut, seperti yang ia lakukan pertama kali. Umumnya, setelah sebuah jaringan telah diserang dengan menggunakan exploit (terhadap sebuah kerawanan/vulnerability), seorang penyerang akan menutupi semua jejaknya di dalam sistem yang bersangkutan dengan memodifikasi berkas catatan sistem (log) atau menghapusnya, dan kemudian menginstalasikan sebuah backdoor yang berupa sebuah perangkat lunak khusus atau menambahkan sebuah akun pengguna yang memiliki hak akses sebagai administrator jaringan atau administrator sistem tersebut. Jika kemudian pemilik jaringan atau sistem tersebut menyadari bahwa sistemnya telah diserang, dan kemudian menutup semua kerawanan yang diketahui dalam sistemnya (tapi tidak mendeteksi adanya backdoor yang terinstalasi), penyerang yang sebelumnya masih akan dapat mengakses sistem yang bersangkutan, tanpa ketahuan oleh pemilik jaringan, apalagi setelah dirinya mendaftarkan diri sebagai pengguna yang sah di dalam sistem atau jaringan tersebut. Dengan memiliki hak sebagai administrator jaringan, ia pun dapat melakukan hal yang dapat merusak sistem atau menghilangkan data. Dalam kasus seperti di atas, cara yang umum digunakan adalah dengan melakukan instalasi ulang terhadap sistem atau jaringan, atau dengan melakukan restorasi dari cadangan/backup yang masih bersih dari backdoor.

Ada beberapa perangkat yang dapat digunakan untuk menginstalasikan backdoor, seperti halnya beberapa Trojan horse, tetapi yang populer adalah Netcat, yang dapat digunakan di dalam sistem operasi Windows ataupun UNIX.

 

Tinggalkan komentar